Wednesday, November 27, 2013

A Gifts



Ingatan-ingatan muncul perlahan, bagai gelembung muncul ke permukaan yang tak berdasar. seperti halnya gelembung, ingatan-ingatan selalu muncul di malam hari yang tenang. dinding putih yang dingin diterpa ac yang ada dalam kamar, refleksi dari barang yang berserakan di segala penghujung kamar mengisi kekosongan dinding tak bermotif yang menusuk punggung dinginnya. seorang anak muda dengan badan menempel ke dinding, laptop di pangkuannya menemani malamnya. waktu terasa berjalan sangat lambat, rasa ngantuk dan letih perlahan semakin hilang ditarik oleh gerakan jarum detik jam yang terus bergerak memutar.

hari ini 28 november, 1 bulan lagi menuju natal. hari yang ditunggu sebagian besar manusia di muka bumi ini. hiasan natal sudah mulai menghiasi segala penjuru pusat pembelanjaan, mulai dari toko aksesoris, department store bahkan toko jam tangan pun sudah mulai mengiasi perlengkapan natal di seluruh toko. namun hal tersebut belum cukup menarik perhatian anak muda yang sedang memikirkan masa depannya yang indah seharusnya memang, namun keputusan belum diambil sehingga masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa semua akan berjalan sesuai dengan harapan. sebuah keputusan yang akan mengubah sebagian dari kehidupannya yang menjemukan, keputusan seorang pria yang harus diambil tanpa rasa penyesalan, tanpa rasa takut, tanpa ragu dan tegas.

akhir-akhir ini gw sudah mengucapkan selamat tinggal kepada tidur nyenyak, bangun segar, dan liburan tenang. buang jauh-jauh kata liburan, gw sudah tidak mengenal kata libur. khawatir mulai merasuki hati gw setiap hari libur tiba, tugas tugas tugas mulai menggerogoti setiap detik gw yang berharga pada hari libur. dosen-dosen yang tidak pernah berpihak kepada mahasiswa, mata kuliah yang tidak bersahabat, monster di kelas mejik yang terlihat ingin menghancurkan setiap kepala orang yang tidak sependapat dengannya. semua tampak tidak bersahabat bagi gw. 

sekotak babi, kue dan buah merupakan hadiah terindah dalam keadaan seperti ini. hadiah dari seorang sahabat yang memberi dengan tulus. sahabat yang tidak mengenal kata repot untuk memanaskan, mendinginkan dan memotong buah. meski potongannya sedikit berantakan. sweet. sudah lama sekali rasanya sejak mendapat bekal terakhir. 2 potong roti isi sosis standard yang tawar tanpa saus. feels so home.

hey Home, i miss you !

0 comments:

Post a Comment